BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa
untuk menjadi seorang guru profesional dibutuhkan kemampuan dalam berbagai hal
yang baik, tidak hanya pandai dalam memberikan pembeljaran tetapi juga pandai
dalam memberikan praktek yang sesuai dengan kurikulum maupun proses
pembelajaran yang telah disepakati bersama.
Kegiatan praktek dan simulasi sangat berdampak bagi peserta didik,
harus dilakukan oleh seorang calon guru sebagai bagian dari pengalaman belajar
yang seyogyanya dimiliki mahasiswa selama mengambil mata kuliah pembelajaran
terpadu di SD.
1.2.Rumusan Masalah
a.
Praktek merancang pembelajaran terpadu di SD.
b.
Praktek pelaksanaan pembelajaran terpadu di SD.
1.3.Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai wadah yang baik dalam proses praktek merancang dan dalam pelaksanaan
pembelajaran terpadu di SD kedepannya agar mudah untuk dilakukan dan
dikembangkan sesuai dengan kemampuan yang telah dimiliki.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.
PRAKTEK MERANCANG PEMBELAJARAN TERPADU
a. Prosedur Kegiatan Perancangan Pembelajaran Terpadu
untuk Praktek Dan Simulasi
1. Menetapkan mata pelajaran yang dipadukan
Pilihlah ketiga
mata pelajaran yang hendak dipadukan dalam proses simulasi maupun praktek yang
kemudian dipadukan dengan mengkaji Kompetensi Dasar yang telah tertuang dalam
silabus yang telah dikembangkan oleh sekolah maupun pemerintah. Alternatif lain
yang dapat kita gunakan atau kita lakukan sebagai acuan adalah dengan mengkaji
kompetensi dasar yang tertuang dalam dokumen standar isi dan standar kompetensi
yang dikeluarkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP) depertemen
pendidikan nasional. Ketiga mata pelajaran yang dipilih harus dipadukan dengan
pencapaian kompetensi dasar serta kegiatan belajar yang dapat selaras antara 3
mata pelajaran tersebut.
2. Menetapkan kompetensi dasar dari 3 mata pelajaran
di SD
Tahap kedua, kita harus
memilih KD pada jenjang kelas dan semester yang sama dari ketiga mata pelajaran
tersebut.
3. Mengembangkan tema yang sesuai
Tema merupakan pokok pikiran
yang akan menjadi fokus atau pusat pembicaraan. Dalam pembelajaran terpkadu,
fungsi tema merupakan hal yang pentinh karena dengan penetapan tema yang tepat
akan menciptakan suasana pembelajaran yang optimal.
4. Mengembangkan peta keterhubungan antara KD dan tema
pemersatu
Yang pertama dilakukan
adalah membuat peta yang menggambarkan keterhubungan antara tema sebagai fokus
atau pusat pembahasan dengan 3 KD dari 3 mata pelajaran yang berbeda, sehingga
akan didapat gambar seperti jaring laba-laba.
5. Penyusunan satuan
pembelajaran terpadu
Setelah mengembangkan peta
jaring-jaring tematik, kita harus menyusun satuan pembelajaran terpadu. Istilah
ini dapat berbeda-beda, ada sebagian sekolah masih menggunakan rencana
pembelajaran, ada yang menggunakan istilah rencana pelaksanaan pembelajaran,
sehinngga dapat menggunakan istilah sehari-hari yang sesuai dengan proses
pembelajaran yang terjadi atau yang dikehendaki.
Rencana pembelajaran terpadu
yang harus kita susun adalah sebanyak dua buah untuk keperluan praktek di
sebuah sekolah dasar. Kepala sekolah atau teman sejawat dapat dimintaii bantuan
untuk menilai hasil pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Dalam konteks pengajaran
perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pembelajaran,
penggunaan media pengajaran,penggunaan pendekatan dan metode pengajaran dan
penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada saat tertentu
yang telah ditentukan.
Beberapa pengertian dari
para ahli tentang pengertian perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran
adalah persiapan mengajar yang berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan
oleh guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang antar lain
meliputi unsur-unsur: pemilihan materi, metode, dan alat evaluasi (pusat bahasa
2005:19)
2. Perencanaan pembelajaran
adalah apa yang akan dikerjakan guru dan siswa di dalam kelas dan di luar
kelas( reiser 1986 dalam Djoehaeni:4)
3. Pembelajaran pembelajaran
juga memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu
pembelajaran (Sujana 1988 dalam Djoehaeni 2009:5)
4. Menurut Nana dan Sukirman
perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari
kurikulum. Dalam membuat perencanaan pembelajaran tentu saja guru guru selain
mengacu pada tuntutan kurikulum, juga harus mempertimbangkan situasi dan
kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal tentu saja akn
berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan
oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang diuhadapi sekolah.
Agar dapat menjadi seorang
guru yang profesional sebaiknya cermatilah terlebih dahulu rencana pelaksanaan
pembelajaran yang akan kita gunakan. Nilailah semua aspek yang terdapat dalam
rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian seperti berikut:
1. Menentukan tema, bahan
pembelajaran dan merumuskan tujuan/indikator
1.1 Kesesuaian
tema dengan kompetensi dasar mata pelajaran.
1.2 Menggunakan
bahan pembelajaran yang sesuai dengan standar isi dan kompetensi
1.3 Merumuskan
tujuan dari indikator.
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,media pembelajaran,dan sumber
belajar
2.1 Mengembangkan
dan mengorganisasikan materi,media pembelajaran dari beberapa matapelajaran
2.2 Menentukan dan mengembangkan alat bantu
2.3 Memilih sumber belajar yang sesuai
3.Merencanakan skenario kegiatan pembelajaranterpadu
3.1.Menentukan
jenis kegiatan pembelajaran terpadu
3.2.Menyusun
langkah-langkah pembelajaran terpadu
3.3.Menentukan
cara-cara dalam memotivasi siswa
4. Merancang pengelolaan kelas
4.1 Menentukan
cara-cara pengorganisasian siswa agar dapat berpartisipasi dalam pembelajaran
terpadu.
5. Merencanakan prosedur ,jenis dan menyiapkan alat penilaian
5.1.Menentukan
prosedur dan jennis penilaian
5.2.Membuat
alat-alat penialaian dan kunci jawaban
6.Tampilan dokumen rencanaa pembelajaran terpadu
6.1.Kebersihan
dan kerapian
6.2.Penggunaan
bahan tulis
7.Tampilan lembar peta jaring-jaring tematik
b. Penjelasan Skala Nilai APKG I Lembar Penilaian
Kemampuan Merencanakan Pembelajaran Terpadu
1. Menentukan tema, bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan/indikator
Indikator: 1.1. kesesuaian tema
penghubung dengan kompetensi dasar Tiga mata pelajaran
Penjelasannya : kompetensi dasar dapat diambil dari silabus yang dikembangkan sekolah masing- masing atau yang telah diputuskan oleh pemerintah
penilaian |
|
|
Rencana
pembelajaran terpadu yang disusun : |
1. |
Tidak
disertai oleh peta-peta jaring tematik; |
2. |
Disertai oleh peta jaring-jaring tematik yang mencantumkan
tema penghubung namun tidak disertai kompetensi dasar dari mata pelajaran di SD. |
3 |
Disertai oleh peta jaring-jaring tematik yang mencantumkan
tema penghubung beserta komptensi dasar dari 2 matapelajaran
berbeda namun tidak sesuai dan tidak dapat dihubungkan satu
dengan yang lainnya ataudihubungkan |
4 |
Disertai oleh peta jaring-jaring tematik yang mencantumkan
tema penghubung beserta komptensi dasar dari 2 matapelajaran
berbeda yang dapat dihubungkan satu dengan yang lainnya. |
5 |
Disertai oleh peta jaring-jaring tematik yang mencantumkan
tema penghubung beserta komptensi
dasar dari 3 mata pelajaran berbeda yang dapat dihubungkan satu dengan yang
lainnya. |
2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi,media( alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar.
2.1 mengembangkan dan mengorganisasikan materi dari 3
matapelajaran yang dipadukan .
Dalam mengembangkan dan mengorganisasikan
materi dari Tiga mata pelajaran secara terpadu, guru perlu mempertimbangkan
deskriptor-deskriptor berikut:
a. Kesesuaian dengan Standar Isi dan Kompetensi
b. Sistematika materi
c. Kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa
d. Kemuktakhiran ( sesuai dengan perkembangan terakhir
dalam bidangnya.
3. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran terpadu
Kegiatan pembelajaran dapt
berupa mendengarkan penjelasan guru,observasi, belajar kelompok, melakukan
percobaan, membaca dan sebagainya. Penggunaan lebih dari satu jenis kegiatan
belajar sangat diharapkan dengan maksud agar perbedaan individual dapat
dilayani dan kebosanan siswa dapat dihindari
4. Merencang pengelolaan kelas
Menentukan cara-cara
pengorganisasian siswa agar dapat berpartisipasi dalam pembelajaran terpadu.
Yang dimaksudkan dengan pengorganisasian siswa adalah kegiatan guru dalam
menentukan pengelompokan, memberi tugas, menata alur kerja dan cara kerja
sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pengorganisasian terpadu yang dirancang,
pengorganisasian siswa ditandai oleh deskriptor- deskriptor berikut:
a.Pengaturan pengorganisasian siswa
b.Penugasan
c. Alur dan cara kerja
d. Kesempatan bagi siswa untuk mendiskusikan hasil
tugas
5. Merencanakan prosedur,jenis,dan menyiapkan alat
penilaian
5.1. Menentukan prosedur dan jenis penilaian yang meliputi:
a. Penilaian proses dan penilaian akhir
b. Jenis penilain meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan.
5.2. Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban
Alat penilian dapat berbentuk pertanyaan,tugas,dan berupa kunci jawaban yang benar atau rambu-rambu jawaban
6. Tampilan dokumen rencana pembelajaran terpadu
6.1.kebersihan dan kerapihan
hal ini dapat
dilihat dari penampilan fisik rencana pembelajaran terpadu,seperti :
a.Tulisan dapat dibaca
dengan mudah
b.Tidak banyak coretan
c.Bentu tulisan konsisten
d. Ilustrasi tepat dan
menarik.
6.2. Penggunaan bahasa tulis
Bahasa tulis digunakan dalam
rencana pembelajaran terpadu hendaknya mengikuti kaidah bahasa tulis yang
baik,Seperti :
a.Bahasa komunikatif
b.Pilihan kata tepat
c.Struktur kalimat baku
d.Cara penulisan sesuai
dengan EYD
7.Tampilan Lembar Peta Jaring-Jaring Tematik
Kreativitas tampilan peta jaring-jaring tematik. Lembar kerja tematik
dapat secara jelas menggambarkan keterhubungan melalui tema dan dikembangkan
secara kreatif seperti:
a. Kompetensi Dasar pada
setiap kotak mata pelajaran sesuai dengan Standar Isi
b. Tema ditampilkan dalam bentuk gambar yang menarik
dan jelas
c. Ada penghubung antara Kompetensi Dasar setiap
matapelajaran dengan tema yang digambarkan secara menarik dan jelas
d.Tulisan indah dan jelas.
2.2.PRAKTEK
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
Mahasiswa harus melakukan
praktek dan simulasi pembelajaran terpadu sesuai dengan rancangan pembelajaran
terpadu yang telah di susun. Berikut ini rambu-rambu pelaksanaan praktek
pembelajaran terpadu di dalam kelas :
1. Seyogianya guru melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran terpadu di Kelas Tutorial terlebih dahulu sebelum melaksanakan praktek pembelajaran Terpadu di kelas Anda di sekolah sendiri.
2. Sebelum melakukan praktek peembelajaran , guru harus meminta ijin terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan menginformasikan pula kepada para siswa. Saat melakukan praktek mahasiswa dapat meminta bantuan teman agar dapat menilai hasil praktek mengajarnya dengan menyiapkan lembaran penilaian yang kemudian akan di evalusikan bersama.
3. Untuk melaksanakan praktek pembelajaran terpadu di kelas sekolah Anda sendiri, Anda juga harus mengisi Lembar Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu yang didasarkan atas pengamatan di kelas saat pelaksanaan pembelajaran terpadu dan wawancara sederhana terhadap siswa Anda sendiri dan teman sejawat/kepala sekolah yang mengamati Anda.
4. Untuk keperluan simulasi pembelaran terpadu di kelas turorial, harus mendiskusikannya dengan sekolah. Waktu simulasi pembelajaran terpadu untuk setiap mahasiswa maksimal 20 menit. Walaupun demikian untuk kegiatan simulasi pembelajaran terpadu harus tetap seperti untuk pembelajaran pada situasi nyata dan mengikuti kurikulum di sekolah. Saat simulasi tidak perlu menampilkan tahapan kegiatan pembelajaran secara utuh.
5. Pada bagian-bagian yamg disimulasikann dapat dilewatkan misalnya pre memori. Artinya sudah dilakukan misalnya seperti mensimulasikan kegiatan inti/penyajian
6. Anda harus benar-benar bersikap seperti guru yangs sedang mengajar di kelas yang sebenarnya
7.
Simulasi
pembelajaran terpadu di
kelas tutorial akan
diamati dan dinilaii oleh
Tutor Anda. Pastikan
bahwa tutor Anda
sudah memegang Lembar
Penilaian Simulasi Pembelajaran
Terpadu untuk menilai
penampilan Anda dalam melakukan
simulasi pembelajaran terpadu di kelas tutorial
a. Alat Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Seperti untuk menilai rancangan pembelajaran terpadu, pelaksanaan pembelajaran terpadu yang dipraktekkan di kelas sekolah Anda sendiri akan dinilai oleh teman sejawat/Kepala Sekolah dengan menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG 2) Lembar Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Terpadu. Berikut ini adalah format yang harus digunakan teman sejawat/kepala sekolah dalam menilai kemampuan Anda dalam melaksanakan pembelajaran terpadu di sekolah sendiri. APKG dapat di DOWNLOAD
b.Penjelasan Lembar Penilaian Kemampuan Melaksanakan
Pembalajaran Terpadu
1.Melakukan pembelajaran
1.1.melaksanakan tugas rutin
kelas
Tugas rutin dapat
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan pembelajaran. Tetapi,
pelaksanaannya cukup penting karena dapat menunjang kelancaran pembelajaran.
Seperti:
·
Memeriksa ketersedian alat tulis
·
Memeriksa kehadiran siswa
·
Memeriksa keberisihan
·
Memeriksa kesiapan alat-alat pelajaran siswa
1.2.Memulai kegiatan
pembelajaran
Tugas rutin
dapat berhubungan langsung
atau tidak langsung dengan
kegiatan pembelajaran.
Tetapi, pelaksanaannya cukup
penting karena dapat menunjang
kelancaran pembelajaran. Penilaian
butir ini memperhatikan deskriptor berikut.
·
Memeriksa
ketersediaan alat tulis (kapur/spidol dan penghapus).
·
Memeriksa kehadiran siswa.
·
Memeriksa
kebersihan (seperti papan
tulis, kebersihan dan kerapian
siswa dan ruangan, serta perabotan kelas.
·
Memeriksa kesiapan alat-alat pelajaran siswa.
1.3. Menggunakan ragam
kegiatan yang sesuai dengan kemampuan/tujuan/indikator, siswa, situasi,
dan lingkungan
Terdapat kesesuaian
antara ragam kegiatan
yang dipilih dan digunakan
guru dengan kemampuan/ tujuanbelajar, siswa,
serta situasi yang
dihadapi dan lingkungan. Pada indikator ini tercermin pula
pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran yang dipilih
dan digunakan guru. Penilaian
butir ini dilakukan dengan memperhatikan deskriptor, yaitu
kegiatan pembelajaran:
·
sesuai
dengan kemampuan/tujuan belajar yang diharapkan;
·
sesuai
dengan karakteristik materi
pelajaran yang diajarkan;
·
sesuai
dengan perkembangan dan
kebutuhan siswa;
·
sesuai
dengan situasi dan
lingkungan belajar (ruang, fasilitas
kelas, dan sebagainya.);
·
terkoordinasi
dengan baik (guru
dapat mengendalikan
pelajaran, perhatian siswa terfokus pada
pelajaran, ketertiban kelas terpelihara).
1.4. Melaksanakan kegiatan
pembelajaran secara individual,
kelompok, atau klasikal
Variasi kegiatan yang
bersifat individual,
kelompok, dan klasikal
sangat penting dilakukan agar dapat memenuhi perbedaan
individual siswa. Indikator ini dinilai
dengan memperhatikan deskriptor
berikut.
·
Dilakukan
variasi kegiatan klasikal, kelompok, atau
individual (sekurang-kurangnya
dua variasi).
·
Jenis kegiatan
yang digunakan sesuai dengan kemampuan/tujuan atau kebutuhan belajar.
·
Guru
berperan sesuai dengan
jenis kegiatan pengelolaan kelas
yang diterapkannya.
·
Perubahan
dari satu jenis
kegiatan (klasikal ke kelompok
ke individual, atau
sebaliknya) berlangsung dengan lancar.
1.5. Menggunakan sumber
belajar
Sumber belajar
dapat berupa buku
pelajaran, diktat, modul,
kamus, manusia, museum, lingkungan, laboratorium, dan
sebagainya. Penilaian butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut.
·
Sumber
belajar sesuai dengan
kemampuan/ tujuan belajar.
·
Sumber belajar sesuai
dengan karakteristik materi atau kemampuan yang akan diajarkan.
·
Sumber
belajar sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan, serta lingkungan siswa.
·
Tidak
hanya tergantung pada
satu sumber (misalnya pada satu
buku pelajaran saja), atau lebih dari
dari satu macam sumber belajar.
1.6. Menggunakan media
belajar
Penjelasan Media atau
alat bantu mengajar
adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk menyajikan
bahan pelajaran sehingga menarik
perhatian dan memudahkan siswa
dalam belajar. Media
dapat berupa barang cetakan
(seperti: gambar, model, pamflet, dokumen,
peta, atau chart),
non-cetak (seperti: tape, video,
TV, radio, OHP,
komputer, atau LCD), atau
obyek sesungguhnya/tiruan. Dalam konteks
ini papan tulis,
penghapus, kapur/spidol, tidak termasuk.
1.7. Menggunakan waktu
pembelajaran secara efisien
Guru dapat
mengatur dan memanfaatkan
waktu belajar secara optimal
sehingga seluruh kegiatan yang dirancang
dapat terlaksana dengan
baik untuk mencapai kemampuan/tujuan belajar. Indikator ini
dinilai dengan memperhatikan deskriptor berikut.
·
Memulai pembelajaran tepat waktu.
·
Menghindari
penundaan kegiatan atau penyimpangan kegiatan
yang tidak sesuai dengan keperluan pembelajaran.
·
Membagi
setiap fase kegiatan (fase pembukaan, inti,
dan penutup) dan
ragam kegiatan secara proporsional.
·
Menutup pembelajaran tepat waktu.
1.8. Mengakhiri kegiatan
pembelajaran
Guru dapat mengakhiri
pembelajaran dengan cara merangkum, mereviu (meninjau ulang), memberikan penegasan untuk
hal-hal yang meragukan siswa,
atau memberikan tindak
lanjut atas pembelajaran yang dilakukan, misalnya dengan memberikan
tugas rumah, pertanyaan, dan sebagainya. Kegiatan mengakhiri/menutup pelajaran
dapat dilakukan guru lebih dari satu kali pada akhir setiap pembelajaran topik/subtopik
tertentu.
Indikator ini dinilai dengan
memperhatikan deskriptor berikut.
·
Guru
melakukan kegiatan merangkum, meringkas, mereviu (meninjau ulang), atau penegasan/ penyimpulan.
·
Isi
rangkuman, ringkasan, reviu
(tinjauan ulang), atau penegasan/penyimpulan, jelas dan
lengkap.
·
Guru
membimbing siswa membuat
rangkuman, ringkasan,
penyimpulan, atau peninjauan ulang, dengan berbagai cara.
·
Memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya atau menyampaikan pemikirannya mengenai
kemampuan/topik yang dipelajari,
dan meresponsnya dengan baik.
·
Guru
memberikan tindak lanjut
melalui pertanyaan, tugas,
atau PR pada akhir pelajaran
2. Mengelola Interaksi Kelas
2.1 Menunjukkan perhatian
serta sikap bersahabat, terbuka dan penuh pengertian kepada siswa
2.2 Memicu dan memelihara keterlibatan
siswa
Kegiatan belajar
terjadi karena apa
yang dilakukan siswa secara
aktif. Guru akan melakukan berbagai upaya untuk
mempersiapkan, menarik minat dan
perhatian, serta mendorong dan menjaga keterlibatan siswa
dalam pembelajaran
2.3 Melakukan komunikasi
secara efektif
Guru mampu
menjelaskan secara efektif
konsep, ide, dan prosedur yang bertalian dengan pelajaran, dengan bahasa lisan, tulis, isyarat,
ekspresi muka, ataupun gerakan badan.
Dalam menilai indikator ini, penilaian
perlu mengamati reaksi siswa
agar skala penilaian dapat ditentukan dengan tepat.
3. Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam pembelajaran terpadu untuk
3 mata pelajaran
tertentu secara bersamaan
(isilah dengan yang sesuai
dengan RP Pembelajaran Terpadu
yang sedang dinilai) sebagai berikut;
3.1 Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
3.2 Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam pembelajaran Matematika
3.3 Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam pembelajaran IPA
3.4 Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam pembelajaran IPS
3.5 Mendemonstrasikan kemampuan
khusus dalam pembelajaran PKn
4. Melaksanakan penilaian
proses dan hasil belajar
4.1 Melaksanakan penilaian
selama proses pembelajaran.
Penilaian dalam
proses pembelajaran bertujuan mendapatkan balikan mengenai tahap
pencapaian tujuan selama proses pembelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan
skala penilaian berikut
Skala Penilaian |
Pejelasan |
1 |
Tidak
melakukan penilaian selama
proses pembelajaran. |
2 |
Menilai penguasaan siswa dengan mengajukan pertanyaan atau
memberikan tugas kepada siswa. |
3 |
Menilai penguasaan siswa dengan mengajukan pertanyaan dan
memberikan tugas kepada siswa. |
4 |
Menilai
penguasaan siswa melalui
kinerja yang ditunjukkan siswa. |
5 |
Menilai
penguasaan siswa melalui
isyarat yang ditunjukkan siswa |
4.2 Melaksanakan penilaian
hasil belajar pada akhir pembelajaran
Penilaian pada
akhir proses pembelajaran bertujuan mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan
skala penilaian berikut.
Skala Penilaian |
Pejelasan |
1 |
Guru tidak memberikan penilaian akhir. |
2 |
Guru memberikan penilaian akhir tetapi tidak sesuai
dengan tujuan. |
3 |
Sebagian
kecil penilaian akhir
sesuai dengan tujuan. |
4 |
Sebagian besar penilaian akhir sesuai dengan tujuan.
|
5 |
Semua penilaian akhir sesuai dengan tujuan. |
5. Kesan Umum Pelaksanaan Pembelajaran
5.1 Peka terhadap kemampuan berbahasa
Guru menunjukkan kepekaan
terhadap kesalahan
berbahasa siswa, agar
mereka terbiasa menggunakan bahasa
Indonesia secara baik dan benar. Sikap peka itu dapat ditunjukkan dengan
berbagai cara, seperti mengingatkan dan meminta mereka
memperbaikinya kembali.
5.2 Penampilan guru dalam
pembelajaran
Indikator ini
mengacu pada penampilan guru secara keseluruhan dalam menyelenggarakan pembelajaran, baik fisik, gaya
mengajar, ketegasan, dan sebagainya. Indikator ini dinilai dengan memperhatikan
deskriptor berikut.
·
Berbusana pantas dan rapi.
·
Posisi guru bervariasi, tidak terpaku hanya pada satu
tempat
· Tegas dan cermat dalam mengambil keputusan, sehingga
suasana pembelajaran terkendali.
· Menunjukkan kegairahan dalam mengajar, yang tampak dari pandangan mata, ekspresi wajah,
nada suara, gerakan tubuh, dan cara mendekati siswa.
5.3 Keefektifan pembelajaran
Ini mengacu pada
keberhasilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Penilaian indikator ini dilakukan dengan memperhatikan
deskriptor berikut.
·
Menggunakan
rencana pembelajaran yang telah
dikembangkan sebelumnya.
· Menyesuaikan
rencana pembelajaran dengan kebutuhan
kelas, yang tidak terantisipasi sebelumnya.
·
Kemampuan/tujuan
belajar yang telah ditetapkan tercapai.
·
Pembelajaran
berlangsung dengan lancar.
·
Terbentuknya
dampak pengiring
(misalnya menumbuhkan sikap solidaritas ketika
kerja kelompok, saling menghargai ketika
dalam diskusi, dan sebagainya).
c. Lembar penilaian Simulasi Pembelajaran Terpadu
DOWNLOAD Lembar penilaian Simulasi Pembelajaran Terpadu
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dapat di simpulkan bahwa Prosedur Kegiatan Perancangan Pembelajaran Terpadu untuk Praktek Dan Pelaksanaan
1. Menetapkan mata pelajaran yang dipadukan
2. Menetapkan kompetensi
dasar dari 3 mata pelajaran di SD
3. Mengembangkan tema yang
sesuai
4. Mengembangkan peta
keterhubungan antara KD dan tema pemersatu
5. Penyusunan satuan
pembelajaran terpadu
Dalam konteks pengajaran perencanaan dapat diartikan sebagai proses
penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media pengajaran,penggunaan
pendekatan dan metode pengajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang
akan dilaksanakan pada saat tertentu yang telah ditentukan.
Perencanaan pembelajaran adalah persiapan mengajar yang berisi hal-hal
yang perlu atau harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang antar lain
meliputi unsur-unsur: pemilihan materi, metode, dan alat evaluasi
B. SARAN
Saran kami praktek pengajaran ini lebih ditekankan lagi dalam proses
pembelajaran dimulaian dari apa yag
harus dipersiapkan sehingga pada prosesnya tidak terdapat atau terjadi kekeliruan yang dapat membuat seseorang
kehilangan konsentrasinya dalam penyampaian suatu materi. Dalam proses penilian
juga harus lebih di ajarkan atau bahka jika bisa lebih dikembangkan lagi
sehingga penilaiannya tidak hanya terpaku kepada hal- hal yang telah di buat secara berulang-ulang,
intinya penilian yang kaan dibuat lebih
bervariasi dan seusai dengan kondisi kempampuan siswa dan keadaan suatu sarana
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Herry Hernawan. Novi Resmini.
Andayani. Pembelajaran Terpadu di SD. 2007 Universitas Terbuka (UT).
No comments:
Post a Comment