SINGKAWANG - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengaku tak mengerti Pilkada langsung oleh rakyat mau dikembalikan ke pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Menurutnya demokasi yang sudah maju justru dibawa mundur.
"RUU kepala daerah saya tak mengerti. Apa memang begini kelakuan
politisi atas. Apa mereka punya keinginan Indonesia hancur lebur. Demokrasi
maju kenapa mau mundur lagi," katanya saat berada di Singkawang kemarin.
Cornelis mengatakan, saat ikut kegiatan di Jenewa, Swiss, Pemilukada
langsung justru dipuji.
"Saya bukan sombong. Tapi waktu ikut kegiatan, Indonesia dipuji di
Jenewa tentang otonomi daerah dan demokrasi. Amerika saja perlu ratusan tahun
(untuk menerapkan demokrasi)," paparnya.
Pada kesempatan itu Gubenur juga menyayangkan dibukanya perbatasan hanya
menguntungkan segelintir orang. Padahal perbatasan harusnya jadi pendapatan
negara.
"Berdalih untuk kepentingan masyarakat perbatasan.Tapi yang terjadi
justru untuk kepentingan rampok. Saya kecewa," paparnya.
Dirinya menegaskan hal ini harus menjadi perhatian. Gubernur tak mau
jalur-jalur perbatasan dibuka justru menjadi sumber pendapatan penyelundup.
No comments:
Post a Comment