Matematika mempunyai objek kajian yang bersifat abstrak, walaupun
tidak setiap yang abstrak adalah matematika. Sementara beberapa matematikawan
menganggap bahwa objek matematika itu konkret dalam pikiran mereka, maka kita
dapat menyebut objek matematika secara lebih tepat sebagai objek mental atau
pikiran (Bahrudin, 2015:9). Ada beberapa objek kajian dalam matematika, salah
satunya yaitu fakta. Fakta dapat dikatakan berupa konvensi-konvensi yang
diungkap dengan simbol tertentu. Misalnya simbol bilangan "3" secara
umum sudah dipahami sebagai bilangan "tiga" (Susanto, 2012:118).
Sedangkan menurut Valentino ( 2016:57) fakta sebagai objek matematika juga bisa
berupa kesepakatan. Kesepakatan ini diperlukan agar ada kesamaan dalam memahami
objek matematika. Misal, ada sebuah soal menentukan hasil dari 2 + 3 × 4;
Apakah hasilnya adalah 20 karena operasi penjumlahan didahulukan, ataukah
hasilnya 24 karena operasi perkalian didahulukan. Untuk menghindari terjadinya
kebingungan di dalam menentukan kebenaran dua jawaban tersebut, diperlukan
adanya kesepakatan di antara para matematikawan. Bisa diktakan fakta adalah
semua kesepakatan dalam matematika, seperti simbol-simbol yang ada dalam
matematika. Siswa dikatakan mengetahui fakta apabila ia telah dapat menyebutkan
dan menggunakannya secara tepat.
Sumber :
Bahrudin (2015). Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa Kelas 3 Melalui Melalui Metode
Pembelajaran KooperatifTipe TGT (Teams Games Tournaments) di M.I. Darul Muqinin
Sukabumi. Skripsi .Universitas Islam Nergeri Jakarta.
http://repository.uinjkt.ac.id.
Di unduh pada 20 Juli 2017
Susanto,
Agus. (2012). Nilai Matematika Dan
Pendidikan Matematika dalam Pembentukan Kepribadian. Jurnal. Universitas
Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
http://journal.um.ac.id.
Di unduh pada 19 juli 2017
Valentino,
Erik (2016). Analisis Kesalahan Buku Siswa Matematika Kelas VIII SMP/MTs
Semester I Kurikulum 2013. Jurnal. STKIP Bina Insan Mandiri Surabaya
http://www.kopertis7.go.id/ . Di unduh 19 juli 2018
No comments:
Post a Comment