Keanekaragaman tumbuhan - DUNIA INFORMASI

Breaking

Sunday, 29 June 2014

Keanekaragaman tumbuhan

Keanekaragaman tumbuhan

 1.      Keanekaragaman tumbuhan
            Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapatnya beranekaragam bentuk,  penampilan, densitas dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis, dan genetik. Nilai keanekaragaman ditentukan dengan menggunakan angka indeks.Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun fauna.
Beberapa teori menurut ahli
a.      Charles Darwin
      Charles Darwin adalah tokoh yang sangat terkenal dalam kaitannya dengan evolusi. Darwin banyak mengemukakan gagasan-gagasannya tentang evolusi. Karena pemikirannya tersebut, Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi.Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi antara lain:
Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan.

b.       J.B Lamarck
      Lamarck memunculkan istilah evolusi yang berkaitan dengan bidang kajian biologi yakni evolusi makhluk hidup. J.B Lamarck mengungkapkan bahwa, makhluk hidup merupakan tingkat-tingkat perkembangan kehidupan, sedang manusia berada di puncak perkembangan tersebut. Yang artinya bahwa tidak akan muncul lagi makhluk hidup yang lebih tinggi tingkat ke sempurnaannya di masa yang akan datang. Proses perkembangan tersebut menurut Lamarck dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan tersebut akan menyebabkan perubahan struktur tubuh (anatomi) dan diwariskan kepada keturunannya. Sebagai akibat pengaruh kebiasaan tersebut, Lamarck menyimpulkan bahwa organ-organ yang digunakan
2.      Taksonomi
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang daritaksonomi. Taksonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu : Taxis yang artinya susunan (arrangement) dan Nomos artinya aturan (hukum), taksonomi merupakan susunan berdasarkan aturan tertentu. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari taksonomi. Ilmu taksonomi tumbuhan mengalami banyak perubahan cepat semenjak digunakannya berbagai teknik biologi molekular dalam berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke dalam berbagai takson sering kali berubah-ubah tergantung dari sistem klasifikasinya.
3.      Hubungan Taksonomi Dengan Ilmu lainnya
a.       Data yang di peroleh dari berbagai bidang disiplin ilmu sangat berguna bagi taksonomi.
b.      Ilmu ilmu lain tidak akan berjalan pesat tanpa taksonomi
c.       Identitas obyek penelitian ditentukan lewat pendekatan taksonomijika meragukan maka nilai penelitian akan merosot
Berikut adalah contoh langsung beberapa disiplin ilmu yang sangat membantu dalam pengkajian taksonomi :
a.       Morfologi
b.      Anatomi
c.       Palinologi
d.      Fisiologi
e.       Biokimia
f.        Genetika
g.       Biologi molekuler dll
4.      Ruang Lingkup Taksonomi
Ruang lingkup taksonomi dan sistematika lingkungan mempelajari tentang macam-macam keanekaragaman ditinjau dari kekerabatannya. Menurut pengertian baru taksonomi diberi pengertian sebagai ilmu yang mempelajari tentang teori-teori klasifikasi, pencirian dan penamaan. Dengan demikian kegiatan taksonomi mencakup tentang :
a.       Dasar-dasar pencirian
b.      Tata cara pengenalan dan hukum-hukum penamaan
c.       Asas-asas pengaturan tumbuhan dalam golongan atau kesatuan kelasnya secara ideal.
5.      Tata Cara Pengenalan dan Hukum Penamaan
Konsep-konsep dasar mengenai taksonomi tumbuhan diuraikan sebagai berikut :
1.      Identifikasi
Selain mengadakan penggolongan atau klasifikasi, unsur utama dalam taksonomi salah satunya adalah pengenalan atau identifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas (jati diri) suatu tumbuhan (meliputi : menentukan nama yang benar, tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi).

a)   Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan.
b)   Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam KITT (Kode Internasional Tatanama Tumbuhan).
c)   Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.
d)   Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, specimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis.

2.      Tatanama
a)      Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.
b)      Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya.
c)      Tujuan dari tatanama tumbuhan adalah sebagai berikut :
- Sebagai media untuk komunikasi
-Menunjukkan identitas tumbuhan
-Menunjukkan adanya kekerabatan

d)      Sistem pemberian nama
Ada 2 sistem dalam taksonomi untuk sistem pemberian nama anatara lain :
·     Nama daerah/nama lokal/nama umum
Pada awalnya nama suatu tumbuhan menggunakan bahasa induk orang yang member nama, dengan demikian satu jenis tumbuhan dapat mempunyai nama yang berbeda-beda sesuai dengan bahasa orang yang memberikannya.
Misal : orang Indonesia menyebut pisang, orang Inggris menyebut
banana, orang Jawa Timur menyebut gedang, orang Sunda menyebutcauk. Nama daerah atau nama lokal ini dasar pemberian nama berbedabeda dan mempunyai sifat khusus, bersifat tidak universal artinya tanpa metode penamaan dan penggunaannya sangat terbatas.Beragamnya sebutan atau bahasa untuk satu jenis tumbuhan dalam taksonomi dikategorikan nama nama daerah/nama lokal/nama umum.
·     Nama ilmiah
Berkembangnya ilmu taksonomi tumbuhan, maka muncul nama ilmiah (scientific name). Dimana sistem pemberian nama ilmiah ini bersifat netral dan dapat diterima semua pihak.
e)      Sistem Penamaan Binomial
Tatanama binomial (binomial = dua nama) merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari system taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Oleh penyusunnya yaitu Carolus Linnaeus aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi,tumbuhan dan hewan, namun kemudian dikembangkan dan diterapkan juga untuk bakteri. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Nama ilmiah seringkali disebut sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali member deskripsi (deskriptor) kemudian dilatinkan.


f)        Aturan penulisan
·     Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama
genus di awal dan nama spesies mengikutinya.
·     Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar,
uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa(huruf
kecil, lowercase).
·     Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya, artinya:
suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya
pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah
menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
-         Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis
dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh :
Cyprinus carpio, Marsilea crenata
-         Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang
terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
·     Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) darideskriptor boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung. Contoh :Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) (Merr.adalah singkatan dari deskriptor (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max.
·     Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh :PENGUJIAN AKTIVITAS PROTEIN ANTIMIKROBIA DARI BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) TERHADAP BEBERAPA MIKROBIA PATOGENIK TANAMAN.
·     Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh : salah satu penyebab penyakit penting pada tanaman cabai adalah Fusarium oxysporum, karena menyebabkan rendahnya produksi. Kehilangan produksi akibat F. oxysporum ini berkisar 5-30%
·     Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh : Canissp.,berarti satu jenis dari genus CanisAdiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
g)      Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa, Famili dan Spesies
·     Nama kelas : nama genus + nae; contoh : Psilophti + nae sehingga menjadi kelas Psilophtinae Kelas : Psilophtinae; Ordo : Psilotales; Famili : Psilotaceae; Spesies : Psilotum nudum
·     Nama ordo : nama genus + ales; contoh : Lycopodi + ales sehingga menjadi ordo Lycopodiales Kelas : Lycopodiinae; Ordo : Lycopodiales; Famili : Lycopodineae; Spesies : Lycopodium cernum
·     Nama famili : nama genus + aceae; contoh : Marchantia + ceae sehingga menjadi family Marchantiaceae Kelas : Hepaticeae; Ordo : Marchantiales; Famili : Marchantiaceae; Spesies : Marchantia polymorpha.
6.      Definisi
a)      Taksonomi = Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan tumbuhan
b)      Sistematik = Ilmu yang secara ilmiah mempelajari keanekaragaman makhluk hidup serta sejarah hubungan kekerabatan evolusi yang ada di antara mereka. Gabungan antara taksonomi dan filogenetika.
c)      Biosistematik =
d)      Klasifikasi = Klasifikasi adalah penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu sistem hierarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi tumbuhan secara individual, dengan hasil akhir yang menggambarkan hubungan kekerabatan
e)      Identifikasi = merupakan daya penganalisis yang berisi ciri-ciri khas takson tumbuhan yang dicakupnya, dan ciri-ciri tadi disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah pemakai kunci dipaksa memilih satu dari beberapa sifat yang bertentangan, begitu seterusnya sehingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan.
f)        Kunci taksonomi = suatu proses yang digunakan untuk identifikasi tumbuhan yang belum diketahui namanya,atau lebih tepatnya pada skema prosesnya.
g)      Nomenklatur = penerapan tekhnik penamaan tumbuhan sesuai dengan peraturan-peraturan yang tertera dalam Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT).



Kesimpulan
1)      Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapatnya beranekaragam bentuk,  penampilan, densitas dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis, dan genetic
2)      Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan tumbuhan.
3)      Ruang lingkup taksonomi dan sistematika lingkungan mempelajari tentang macam-macam keanekaragaman ditinjau dari kekerabatannya


No comments: