TAKSONOMI BLOOM DAN TAKSONOMI BLOOM REVISI - DUNIA INFORMASI

Breaking

Monday, 30 June 2014

TAKSONOMI BLOOM DAN TAKSONOMI BLOOM REVISI

TAKSONOMI BLOOM DAN TAKSONOMI BLOOM REVISI

Kajian teori taksonomi berasal dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian, sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.

Taksonomi Bloom
Taksonomi tujuan pendidikan yang disusun Bloom dkk. Adalah sebuah kerangka untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan tentang apa yang diharapkan agar dipelajari siswa. pada awalnya kerangka tersebut disusun dengan maksud untuk memfasilitasi pertukaran soal-soal tes antar fakultas pada berbagai universitas untuk menciptakan bank soal, masing-masing mengukur tujuan pendidikan yang sama.
Benjamin S. Bloom, Associate Director of the Board of Examinations of the University of Chicago, memprakarsai sebuah ide, berharap ide tersebut akan meringankan pekerjaan dalam menyiapkan ujian pengetahuan umum tahunan. Untuk membantu usahanya, Bloom merangkul ahli-ahli pengukuran dari seluruh Amerika, kebanyakan dari mereka sering menghadapi permasalahan yang sama. Kelompok ini bertemu sekitar dua kali dalam setahun yang dimulai tahun 1949 untuk memantau perkembangan, membuat revisi, dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya.
Di awal tahun 1950-an, Bloom dan kawan-kawan mengemukakan bahwa persentase terbanyak butir soal evaluasi hasil belajar yang banyak disusun di sekolah hanya meminta siswa untuk mengutarakan hapalan mereka. Hapalan tersebut sebenarnya merupakan taraf terendah kemampuan berpikir. Tegasnya, masih ada taraf lain yang lebih tinggi.
Draft terakhir dari kelompok Bloom ini diterbitkan pada tahun 1956 dengan judul “Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. Handbook I: Cognitive Domain” (Bloom, Engelhart, Furst, Hill, dan Krathwohl, 1956). Selanjutnya ini dikenal dengan The Original Taxonomy.
Taksonomi Bloom dapat dipandang sebagai suatu cara untuk menyatakan secara kualitatif bermacam-macam pola pikir yang berbeda. Taksonomi ini telah diadaptasi untuk digunakan di dalam kelas sebagai alat perencanaan dan secara berkelanjutan merupakan salah satu model terapan yang paling universal.
Bloom menggolongkan tiga kategori perilaku belajar yang berkaitan dan saling melengkapi yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam ranah kognitif, taksonomi Bloom menyediakan cara untuk mengorganisir keterampilan berpikir ke dalam enam level, dari yang paling dasar ke level yang lebih komplex.

Struktur taksonomi Bloom dalam ranah kognitif:
1.      Knowledge (Pengetahuan)
1.1  Knowledge of specifics (pengetahuan spesifik)
a.       Knowledge of terminology (pengetahuan tentang terminologi/istilah)
b.      Knowledge of specifics facts (pengetahuan tentang fakta-fakta spesifik)
1.2  Knowledge of ways and means of dealing with specifics (pengetahuan tentang cara dan metode yang berhubungan dengan detail tertentu)
a.       Knowledge of conventions (pengetahuan tentang konvensi)
b.      Knowledge of trends and sequences
c.       Knowledge of classifications and categories
d.      Knowledge of criteria
e.       Knowledge of methodology
1.3  Knowledge of universals and abstractios in a field
a.       Knowledge of principles and generalizations
b.      Knowledge of theories and structures
2.      Comprehension (Pemahaman)
2.1  Translation
2.2  Interpretation
2.3  Extrapolation
3.      Application (Penerapan)
4.      Analysis (Analisis)
4.1  Analysis of elements
4.2  Analysis of relationships
4.3  Analysis of organizational principles
5.      Synthesis (Sintesis)
5.1  Production of a unique communication
5.2  Production of a plan, or proposed set of operations
5.3  Derivation of a set of abstract relations
6.      Evaluation (Evaluasi)
6.1  Evaluation in terms of interval evidence
6.2  Judgements in terms of external criteria

Ranah Afektif
Ranah afektif kurang mendapat perhatian pada saat itu namun dirumuskan Bloom, Krathwohl, dan Masia tahun 1964 sebagai sesuatu yang berkenaan dengan nilai atau value. Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, niai, penghargaan, semangat, motivasi, dan sikap. Ranah afektif mencakup:
      Receiving (Penerimaan)
      Responding (Tanggapan)
      Valuing (Penghargaan)
      Organization (Pengorganisasian)
      Internalizing values (Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai)

Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor tidak dilanjutkan kajiannya oleh Bloom, tapi oleh ahli-ahli lain berdasarkan domain yang dibuat oleh Bloom. Domain psikomotor (Simpson, 1972) mencakup gerakan dan koordinasi jasmani dan pendayagunaan beragam kecakapan motorik. Pengembangan kecakapan-kecakapan tersebut memerlukan adanya latihan yang dapat diukur perkembangannya dilihat dari sudut kecepatan, ketepatan, jarak, tata cara, atau teknik pelaksanaan. Ranah psikomotor mencakup:
      Perception (persepsi)
      Set (kesiapan)
      Guided response (respon terpimpin)
      Mechanism (mekanisme)
      Complex overt response (respon tampak yang kompleks)
      Adaptation (penyesuaian)
      Origination (penciptaan)

Kelebihan dan Kekurangan Taksonomi Bloom
            Kekuatan terbesar taksonomi Bloom adalah taksonomi tersebut mengangkat topik yang sangat penting mengenai proses berpikir dan menempatkan sebuah struktur di seputar topik tersebut yang bermanfaat bagi para praktisi. Banyak guru yang memiliki pertanyaan seputar belajar dan mengajar terangsang untuk menghubungkannya dengan berbagai tingkat dari taksonomi yang dibuat oleh Bloom, dan dapat dipastikan menjadikan guru-guru tersebut bekerja lebih baik, khususnya dalam mendorong terwujudnya kemampuan berpikir dengan tingkat keteraturan yang lebih tinggi (Berpikir Tingkat Tinggi), terutama jika dibandingkan dengan para gue lainnya yang tidak memiliki alat bantu apapun. Pada sisi lain, siapapun yang pernah bekerja dengan sekelompok pendidik untuk membuat klasifikasi atas sekelompok pertanyaan dan aktivitas belajar mengajar sesuai dengan taksonomi tersebut membuktikan bahwa hanya ada sedikit kesepakatan tentang apa yang selama ini dianggap sebuah istilah yang cukup jelas, seperti pemaknaan sesungguhnya dari “analysis”, atau “evaluasi”. Di samping itu, begitu banyak kegiatan yang bermanfaat, seperti masalah atau proyek yang bersifat otentik, tidak dapat dipetakan ke dalam taksonomi, dan pada akhirnya mengurangi ptensinya sebagai sebuah kesempatan belajar.

Taksonomi Bloom Revisi
Sepanjang akhir tahun 1990-an, sebuah kelompok psikolog kognitif (para ahli psikologi aliran kognitivisme) yang dipelopori oleh Lorin Anderson dan Sosniak (1994) memperbaharui taksonomi Bloom tersebut agar lebih sesuai bagi tuntutan abad ke-21.Kelompok ini menerbitkan sebuah versi terbaru dari taksonomi Bloom yang mempertimbangkan jangkauan yang lebih luas dari berbagai faktor yang berdampak pada kegiatan belajar dan mengajar. Taksonomi yang diperbaharui ini berusaha memperbaiki beberapa kekeliruan yang ada pada taksonomi yang asli. Tidak seperti versi 1956, taksonomi yang baru membedakan antara “tahu tentang sesuatu” (knowing what), isi dari pemikirannya itu sendiri, dan “tahu tentang bagaimana melakukannya” (knowing how), sebagaimana prosedur yang digunakan dalam menyelesaikan masalah.

Poin-poin Revisi Taksonomi Bloom
1.      Dari satu dimensi ke dua dimensi (dimensi pengetahuan pada taksonomi lama, dipisahkan menjadi dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif pada taksonomi revisi)
2.      Dimensi pengetahuan (dimensi pengetahuan pada taksonomi lama hanya terdiri atas tiga kategori pokok sedangkan dimensi pengetahuan pada taksonomi revisi terdiri atas empat kategori pokok)
3.      Dimensi proses kognitif
Jumlah kategori tetap sama yaitu 6, namun terdapat beberapa perubahan penting berupa perubahan nama, perubahan bentuk dari kata benda ke kata kerja, dan perubahan posisi.
4.      Tabel taksonomi
Pemisahan dimensi taksonomi lama menjadi dua dimensi taksonomi revisi memunculkan suatu hubungan antara dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif yang bisa dituangkan dalam bentuk tabel taksonomi.

Tabel Perbedaan Taksonomi Bloom Lama (Bloom) dan Taksonomi Bloom Revisi (Anderson dan Krathwohl)

Poin Perbedaan
Taksonomi Bloom Lama
Taksonomi Bloom Revisi
Dimensi Utama
Satu dimensi
Dua Dimensi

Struktur Taksonomi Bloom pada ranah kognitif
1.      Knowledge (Pengetahuan)
1.1  Knowledge of specifics (pengetahuan spesifik)
a.       Knowledge of terminology (pengetahuan tentang terminologi/istilah)
b.      Knowledge of specifics facts (pengetahuan tentang fakta-fakta spesifik)
1.2  Knowledge of ways and means of dealing with specifics (pengetahuan tentang cara dan metode yang berhubungan dengan detail tertentu)
a.       Knowledge of conventions (pengetahuan tentang konvensi)
b.      Knowledge of trends and sequences
c.       Knowledge of classifications and categories
d.      Knowledge of criteria
e.       Knowledge of methodology
1.3  Knowledge of universals and abstractios in a field
a.       Knowledge of principles and generalizations
b.      Knowledge of theories and structures
2.      Comprehension (Pemahaman)
2.1  Translation
2.2  Interpretation
2.3  Extrapolation
3.      Application (Penerapan)
4.      Analysis (Analisis)
4.1  Analysis of elements
4.2  Analysis of relationships
4.3  Analysis of organizational principles
5.      Synthesis (Sintesis)
5.1  Production of a unique communication
5.2  Production of a plan, or proposed set of operations
5.3  Derivation of a set of abstract relations
6.      Evaluation (Evaluasi)
6.1  Evaluation in terms of interval evidence
6.2  Judgements in terms of external criteria
Struktur dimensi pengetahuan
1.      Pengetahuan faktual – unsur-unsur dasar yang harus diketahui siswa untuk mengenal mata pelajaran dan memecahkan masalah-masalah di dalamnya.
1.1 Pengetahuan tentang istilah (terminologi)
1.2 Pengetahuan tentang detail-detail tertentu dan unsur-unsur
2.      Pengetahuan konseptual – hubungan timbal balik antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar yang memungkinkan mereka untuk berjalan bersama.
2.1  Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori
2.2  Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
2.3  Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
3.      Pengetahuan prosedural – bagaimana melakukan sesuatu; metode inquiry, dan kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritma, teknik, dan metode.
3.1  Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu dan algoritma
3.2   Pengetahuan tentang teknik-teknik dalam mata pelajaran tertentu dan metode-metode
3.3  Pengetahuan tentang kriteria penggunaan suatu prosedur
4.      Pengetahuan metakognitif – pengetahuan tentang kesadaran secara umum sebagaimana kesadaran dan pengetahuan tentang kesadaran pribadi seseorang
4.1  Pengetahuan strategik
4.2  Pengetahuan tentang operasi kognitif, mencakup pengetahuan kontekstual dan prasyarat yang sesuai.
4.3  Pengetahuan tentang diri sendiri
Struktur dimensi proses kognitif
1.      Mengingat (Remember) – mendapatkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang
1.1  Mengenali (Recognizing)
1.2  Mengingat (Recalling)
2.      Memahami (Understand) – menentukan maksud dari perintah-perintah instruksional, termasuk lisan, tulisan, dan dalam bentuk grafik
3.      Mengaplikasikan (Apply) – menemukan atau menggunakan sebuah prosedur dalam situasi yang ditentukan
3.1  Menjalankan (Executing)
3.2  Mengimplementasikan (Implementing)
4.      Menganalisis (Analyze) – memisahkan materi ke dalam unsur-unsur pokoknya dan menemukan bagaimana bagian-bagian tersebut berhubungan satu sama lain dan terhadap suatu struktur atau tujuan secara keseluruhan.
4.1  Membedakan (differentiating)
4.2  Mengorganisir (Organizing)
4.3  Menghubungkan (Attributing)
5.      Evaluasi (Evaluate) – membuat keputusan berdasarkan atas kriteria dan standar
5.1  Memeriksa (Checking)
5.2  Meninjau (Critiquing)
6.      Mencipta (Create) – menyusun unsur-unsur untuk membentuk sebuah ide baru, pertalian yang utuh atau membuat produk sendiri.
6.1  Merumuskan (Generating)
6.2  Merencanakan (Planning)
6.3   Memproduksi (Producing)
Poin perbedaan
Taksonomi Bloom Lama
Taksonomi Bloom Revisi
Dimensi Pengetahuan
Perhatikan tabel di atas, pada kategori “Pengetahuan”, hanya terdapat 3 (tiga) kategori. Tidak terdapat kategori pengetahuan metakognitif karena pada saat taksonomi ini dikembangkan, pengetahuan metakognitif ini belum diakui secara luas.
Perhatikan tabel dimensi pengetahuan di atas, terdapat 4 (empat) kategori. Penambahan tampak pada kategoti terakhir yaitu pengetahuan metakognitif. Pengetahuan metakognitif melibatkan pengetahuan tentang kesadaran (pengertian) secara umum sebagaimana kesadaran terhadap dan pengetahuan tentang kesadaran seseorang itu sendiri. Hal ini tentang meningkatkan arti sebagaimana para peneliti melanjutkan untuk mendemonstrasikan pentingnya siswa dibuat sadar akan aktivitas metakognitif mereka, dan kemudian menggunakan pengetahuan ini untuk mengadaptasi secara wajar pola atau cara-cara dimana mereka berpikir dan berbuat.
Dimensi proses kognitif
Terdiri atas 6 (enam) level
Tetap terdiri atas 6 (enam) level namun dengan beberapa perubahan dimana aspek kata kerja pada kategori pengetahuan yang asli dipertahankan sebagai yang pertama dari keenam kategori tapi namanya diganti menjadi Remember. Pemahaman (comprehension) diganti menjadi understand karena pertimbangan bahwa understand mencakup makna yang jauh lebih luas dari comprehending.
Aplikasi, analisis, dan evaluasi dipertahankan tapi dalam bentuk kata kerja yaitu menerapkan (apply), menganalisis (analyze), dan mengevaluasi (evaluate). Sintesis bertukar tempat dengan evaluasi dan namanya diganti menjadi menciptakan (create). Semua sub kategori asli diganti dengan kata kerja dan disebut proses kognitif.
1.      Pengetahuan ( knowledge): mengingat atau mengambil materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Contoh kata operasionalnya: mengidentifikasi, menghubungkan, menetapkan, mengingat kembali, menghafal, mengulangi, mengenali, memperoleh.
1.      Mengingat (Remembering) : menarik kembali informasi yang relevan yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengingat dan memanggil ulang. Mengingat adalah ketika memori digunakan untuk menghasilkan definisi, fakta, atau daftar, atau membacakan atau mengambil materi.
2.      Pemahaman (Comprehension) : kemampuan untuk memahami atau membangun makna, interpretasi dari sebuah konsep.
Contoh kata kerja operasionalnya: mengemukakan, menemukan, mengenali, menjelaskan, mengekspresikan, mengidentifikasi, membahas, menggambarkan, menduga, menyimpulkan
2.      Memahami (Understanding) : mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa, baik itu lisan, tulisan, dan dalam bentuk grafik.   Memahami mencakup tujuh proses kognitif yaitu menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan, meringkas, menarik inferensi, membandingkan dan menjelaskan.
3.      Aplikasi (Application) : kemampuan untuk menggunakan bahan belajar, atau untuk melaksanakan materi/konsep dalam situasi baru dan konkret.
Contoh kata kerja operasionalnya: menghubungkan, mengembangkan, menterjemahkan, mengatur, mendemonstrasikan, menghitung, menunjukkan.
3.      Mengaplikasikan (Applying) : mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Meliputi dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan.
4.      Analisis (Analyze) : kemampuan untuk memecah atau membedakan bagian-bagian dari materi menjadi komponen-komponenya sehingga struktur organisasi dapat dipahami dengan lebih baik.
Contoh kata kerja operasionalnya: menganalisa, membandingkan, memeriksa, mengkategorikan, membedakan, menyelidiki, mendeteksi, menggolongkan, menyimpulkan, menemukan, membedah, mendiskriminasikan.
4.      Menganalisis (Analyzing) : menguraikan suatu permasalahan atau objek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Mencakup tiga macam proses kognitif yaitu : membedakan, mengorganisasikan, dan menemukan pesan tersirat (memberikan atribut).
5.      Sintesis (Synthesis) : kemampuan untuk menempatkan bagian-bagian bersama-sama untuk membentuk satu keseluruhan yang koheren, baru atau unik.
Contoh kata kerja operasionalnya: menyusun, menghasilkan, menciptakan, mempersiapkan, meramalkan, memodifikasi, merumuskan, menggabungkan, menghubungkan, mengembangkan, membangun, mengatur.
5.      Mengevaluasi (Evaluating) : membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Mencakup dua macam proses kognitif yaitu memeriksa dan mengkritik.
6.      Evaluasi (Evaluation) : kemampuan untuk menilai, memeriksa, dan bahkan kritik nilai bahan untuk tujuan tertentu.
Contoh kata kerja operasionalnya: membandingkan, mengevaluasi, menyimpulkan, mengukur, membantah, memutuskan, mengesahkan, menilai, mengkritik.
6.      Mencipta (Creating) : menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan atau menyusun unsur-unsur untuk membentuk sebuah ide baru, atau membuat produk sendiri. Mencakup tiga macam proses kognitif yaitu: merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.
Merumuskan tujuan pembelajaran
Karena strukturnya hanya terdiri atas satu dimensi, perumusan tujuan pembelajaran hanya berkisar pada jenjang C1, C2, C3, dst. sehingga pembuatan soal pun hanya berkisar pada jenjang ini.
Dengan menggabungkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dalam suatu tabel yang disebut tabel taksonomi, guru dibantu dalam merumuskan tujuan pembelajaran apa saja yang ingin dicapainya serta bagaimana mengukur tingkat keberhasilan pencapaian tujuan tersebut.

Aspek dimensi
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
Membuat
Pengeth. faktual
Tujuan 1

Tujuan 2



Pengeth. konseptual






Pengeth. prosedural






Pengeth. metakognitif







Keunggulan dalam hal asesmen:
1.      Karena pengetahuan dipisah dengan proses kognitif, guru dapat segera mengetahui jenis pengetahuan mana yang belum diukur.
2.      Memungkinkan pembuatan soal yang bervariasi untuk setiap jenis proses kognitif dimana tiap jenjang memungkinkan untuk memunculkan maksimal 4 jenis soal.

No comments: