A. Pengertian Komunikasi Antar
Pribadi
komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil
orangorang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.
komunikasi
antar pribadi sesungguhnya baru akan tercipta kalau terdapat kesadaran dari dua
pihak untuk mengamati keadaan masing-masing pihak dan memberikan respon atas
keadaan tersebut sebagaimana sifat komunikasi, maka hubungan yang terjadi
ditandai dengan adanya sikap saling memperhatikan, saling memahami, penuh
pengertian dan keakraban. Pemahaman yang dimaksud tidak hanya terjadi pada
materi komunikasi, tetapi juga pada pemahaman terhadap keunikan pribadi
masing-masing.
Selanjutnya,
terdapat beberapa definisi komunikasi antarpribadi menurut beberapa ahli lain,
diantaranya adalah:
Jurgen Ruesch dan Gregory
Beteson ( dalam Lawrence dan Salman, 1997:49) mengatakan demikian “komunikasi
antar pribadi ditandai oleh adanya tindakan pengungkapan oleh seseorang
pengamatan secara sadar ataupun tidak terhadap tindakan yang dilakukan oleh
pihak lain, dan kemudian melakukan kembali bahwa tindakan yang pertama sudah
diamatai oleh pihak lain. Kesadaran akan pengamatan merupakan kejadian yang
mengisyaratkan terciptanya jalinan antar-pribadi.
a Menurut Joseph A.Devito
dalam bukunya The Interpersonal Communication Book (Devito,
1989:4), komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan
pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang,
dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika (the process of
sending and receiving messages between two persons, or among a small group of
persons, with some effect and some immediate feedback).
b. Menurut Rogers dalam
Depari, komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang
terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi.
c. Tan mengemukakan bahwa
komunikasi antarpribadi adalah komunikasi tatap muka antara dua orang atau
lebih. (Liliweri, 1991: 12) Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh
komunikator.
Berdasarkan uraian di
atas, maka komunikasi antar pribadi dapat didefinisikan sebagai proses hubungan
yang tercipta, tumbuh dan berkembang antara individu yang satu dengan
individu lain dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain
sedangkan yang satu dengan gayanya sendiri menerima pesan dari sumber.
B. Unsur-Unsur Komunikasi Yang
Efektif
Jika
ingin komunikasi menjadi efektif maka unsur-unsur berikut perlu diperhatikan:
1.
Sumber (komunikator).
Komunikator sebagai pengirim
pesan hendaknya benar-benar siap dengan pesannya. Pesan dikemas dengan bahasa
tulis atau bahasa lisan yang benar-benar bisa dipahami oleh penerima pesan.
2. Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message)
yang disampaikan oleh Komunikator kepada Komunikan. Kejelasan pengiriman dan
penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan komunikasi.
3. Media atau saluran pengirim
pesan.
Media yang digunakan dalam
mengirim pesan juga harusjelas dan tidak bias. Mengajarkan organ tubuh manusia
bagi anak-anak sekolah dasar maka medianya harus jelas dengan menggunakan alat
peraga torso manusia.
4. Penerima pesan (komunikan
atau receiver).
Pihak penerima pesan juga
harus siap menerima pesan. Dengan pengetahuannya atau pemahamannya maka
komunikan harus fokus pada pesan yang akan diterima.
5. Efek, yaitu apa yang terjadi
setelah menerima pesan. Apakah dengan mudah komunikan merespon kembali pesan
yang diterima, atau apakah ada perubahan sikap setelah melakukan komunikasi,
atau apakah terjadi perubahan prilaku. Jika terjadi perubahan yang diharapkan
oleh komunikator sebagai akibat dari komunikasi itu maka komunikasi akan
menjadi sangat efektif.
C. Peranan Komunikasi
Antar Pribadi
Johnson
menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antarpribadi
dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia, yakni:
1. Komunikasi antarpribadi
membantu perkembangan intelektual dan sosial kita. Perkembangan kita sejak masa
bayi sampai masa dewasa mengikuti pola semakin meluasnya ketergantungan kita
pada orang lain. Diawali dengan ketergantungan atau komunikasi yang intensif
dengan ibu pada masa bayi, lingkaran ketergantungan atau komunikasi itu menjadi
semakin luas dengan bertambahnya usia kita. Bersamaan proses itu, perkembangan
intelektual dan sosial kita sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi kita
dengan orang lain.
2. Identitas atau jati diri
kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain. Selama
berkomunikasi dengan orang lain, secara sadar maupun tidak sadar kita
mengamati, memperhatikan dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan
oleh orang lain terhadap diri kita. Kita menjadi tahu bagaimana pandangan orang
lain itu tentang diri kita. Berkat pertolongan komunikasi dengan orang lain
kita dapat menemukan diri, yaitu mengetahui siapa diri kita sebenarnya.
3. Dalam rangka memahami
realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian
yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya
dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain dan realitas yang sama. Tentu saja
pembandingan sosial semacam itu hanya dapat kita lakukan lewat komunikasi
dengan orang lain.
4. Kesehatan mental kita
sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita
dengan orang lain, terlebih orang-orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant
figures) dalam hidup kita. Bila hubungan kita dengan orang lain diliputi
berbagai masalah, maka tentu kita akan menderita, merasa sedih, cemas,
frustrasi. Bila kemudian kita menarik diri dan menghindar dari orang lain, maka
rasa sepi dan terasing yang mungkin kita alami pun tentu akan menimbulkan
penderitaan, bukan hanya penderitaan emosional atau batin, bahkan mungkin juga
penderitaan fisik.
D. Tujuan Komunikasi Antarpribadi
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain
KAP memberikan kita kesempatan untuk memperbincangkan diri
kita sendiri, belajar bagaimana dan sejauhmana terbuka pd orang lain serta
mengetahui nilai, sikap dan perilaku orang lain shg kita dpt menanggapi dan
memprediksi tindakan orang lain.
2. Mengetahui dunia luar
KAP memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita baik
objek, kejadian dan orang lain. Nilai, sikap keyakinan dan perilaku kita banyak
dipengaruhi oleh KAP.
3.Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
KAP yg kita lakukan banyak bertujuan untuk
menciptakan dan memelihara hubungan yg baik dg orang lain. Hubungan tsb
membantu mengurangi kesepian dan ketegangan serta membuat kita lebih positif
ttg diri kita sendiri.
4.Mengubah sikap dan perilaku
Banyak waktu yg kita pergunakan untuk mengubah/ mempersuasi
orang lain melalui KAP
5.Bermain dan mencari hiburan
kejadian lucu mrpk kegiatan untuk memperoleh hiburan. Hal ini bisa memberi suasana yg lepas dari keseriusan,
ketegangan, kejenuhan, dsb.
6. Membantu orang lain
Psikiater, psikologi klinik dan ahli terapi adl contoh2
profesi yg menggunakan KAP untuk menolong orang lain. Memberikan nasihat dan
saran kpd teman juga mrpk contoh tujuan proses KAP untuk membantu orang lain.
No comments:
Post a Comment