1.
Definisi Manajemen
Syafaruddin dalam
bukunya Manajemen Lembaga Pendidikan mengutip pendapat Terry bahwa: Management
is performance of conceiving and achieving desaired results by means of group
efforts consisting of utilizing human talent and resources. Pendapat
ini dapat dipahami bahwa manajemen adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai
hasil yang diinginkan sebagai tujuan sebuah organisasi dari usaha-usaha
manusia dan sumber daya lainnya.
Nanang Fattah dalam
bukunya Landasan Manajemen Pendidikan, dalam memahami defenisi
manajemenia mengemukakan pendekatan berdasarkan pengalaman manajer. Manajemen
dilihat sebagai suatu sistem yang setiap komponennya menampilkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan. Manajemen merupakan suatu proses sedangkan manajer
dikaitkan dengan aspek organisasi (orang-struktur-tugas-teknologi) dan
bagaimana mengaitkan aspek yang satu dengan yang lain, serta bagaimana
mengaturnya sehingga tercapailah tujuan sebuah sistem.
Manajemen sebagai
proses akan melibatkan fungsi-fungsi seorang manajer yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pemimpinan (leading), dan
pengawasan (controlling). Oleh karena itu manajemen diartikan sebagai
proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi
dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
efisien.
2.
Definisi Pendidikan
Dalam UU Sisdiknas
Pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, aklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut M.J.
Langeveld, pendidikan adalah merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia
yang belum dewasa kepada kedewasaan. Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk
melaksanakan tugas-tugas hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan
bertanggung jawab secara susila. Pendidikan adalah usaha mencapai
penentuan-diri-susila dan tanggung jawab.
3.
Manajemen Pendidikan
Untuk mengungkapkan
sebuah konsep dasar manajemen pendidikan, akan dijelaskan terlebih dahulu
defenisi manajemen pendidikan yang dikutip dari beberapa sumber.
Pendapat pertama Bush,
mengemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu bidang kajian dan praktek
yang berkaitan dengan operasional organisasi pendidikan.
Gaffar dalam E.
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, mengemukakan bahwa manajemen
pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerjasama yang sistematik,
sistemik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pengertian ini mengandung makna bahwa segala sesuatu yang berkenaan dengan
pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
adalah merupakan manajemen pendidikan. Manajemen atau pengelolaan merupakan
komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara
keseluruhan, karena tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat
diwujudkan secara optimal, efektif, dan efisien.
Menurut Syafaruddin
manajemen pendidikan adalah suatu usaha penerapan prinsip-prinsip dan teori
manajemen dalam aktivitas pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Dapat dikatakan bahwa
kerangka kerja (frame work) manajemen pendidikan ialah prinsip-prinsip
dan teori manajemen umum yang diaplikasikan untuk mengelola kegiatan pendidikan
pada suatu organisasi pendidikan formal.
Dari sini dapat
disimpulkan bahwa manajemen pendidikan merupakan proses penerapan prinsip dan
teori manajemen dalam pengelolaan kegiatan di lembaga pendidikan formal untuk
mengefektifkan pencapaian tujuan pendidikan.
Manajemen pendidikan
adalah aplikasi prinsip, konsep dan teori manajemen dalam aktivitas pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Untuk menjalankan
organisasi pendidikan diperlukan manajemen pendidikan yang efektif. Sekolah
harus dikelola dengan manajemen efektif yang mengembangkan potensi peserta
didik, sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan nilai yang mengakar pada
karakter bangsa. Dengan kata lain salah satu strategi yang menentukan mutu
pengembangan sumber daya manusia di sekolah untuk kepentingan bangsa di masa
mendatang adalah peningkatan kontribusi manajemen pendidikan yang berorientasi
kepada produktifitas.
B. Dasar dan Tujuan
Manjemen Pendidikan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di
atas, pada umumnya para ahli memiliki kesamaan dalam mendefinisikan manajemen
pendidikan yang secara umum memiliki dasar dan tujuan.
Manajemen akan tercapai dengan baik apabila
didasarkan atas asas atau landasan yang tepat. Adapun pelaksanaan administrasi
(manajemen) pendidikan di Indonesia ada dua macam azas atau dasar yaitu:
1. Azas idiil
Pelaksanaan sistem manajemen pendidikan yang
dianut oleh negara Indonesia yaitu sistem pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan
pancasila dan UUD 45. Karena pada hakekatnya adalah manajemen pendidikan
subtansi dari sistem pendidikan secara luas.
Sebagi tinjak lanjut dari dasar tersebut
sistem pendidikan perlu diwadahi melalui sistem pendidikan nasional sebagai
satu keseluruhan yang terpadu dari semua kegiatan pendidikan yang berkaitan
dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
2.
Azas operasional
Sebagaimana telah diketahui dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional telah tercantum dalam UUSPN No. 20 Tahun
2003, sehingga dewasa ini telah mengalami pembaharuan, upaya pembaharuan itu
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan ditingkat sekolah.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut
pemerintah memerlukan empat strategi pokok sebagai dasar dan tujuan manajemen
pendidikan yaitu: pemerataan kesempatan pendidikan, relevansi pendidikan,
kualitas pendidikan, dan efesiensi pengelolaan/manajemen pendidikan.
Dari uraian di atas, azas atau dasar bukanlah
hukum atau dogma, tetapi hanya sebagai hipoksis yang harus diterapkan secara
fleksibel, praktis, relevan, dan konsisten agar dapat mengurangi atau
menghindari kesalahan-kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan demikain
diharapkan agar sekolah dalam pengelolaan program pendidikan agar lebih mandiri
dan mampu menentukan arah pengembangannya sesuai dengan kondisi dan tuntutan
lingkungan masyarakat, dengan kata lain sekolah harus mampu mengembangkan
program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Dan pada dasarnya, manajemen pendidikan memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a.
Efisien dalam menggunakan sumber daya.
Dengan mempelajari
manajemen pendidikan dengan baik, diharapkan seseorang dapat mengelola sumber
daya secara efisien, misalnya sumber daya yang berupa pembiayaan, waktu dan
lain sebagainya.
b.
Efektif dalam pencapaian tujuan.
Dengan mempelajari
manajemen pendidikan secara berkesinambungan dan secara sungguh-sungguh,
diharapkan seseorang dapat mengefektifkanproses dan sumber daya yang dikelola
untuk mencapai tujuan dengan optimal.
c.
Bermuara pada tujuan pendidikan.
Tujuan manajemen pendidikan
tidak akan lepas dari tujuan pendidikan nasional, yaitu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
d.
Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan.
Manajemen pendidikan
juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kegiatan pendidikan yang didukung dengan manajemen
pendidikan yang baik, akan mendapatkan hasil yang baik sehingga tujuan
pendidikan yang ditargetkan dapat tercapai.
C. Bentuk-bentuk
Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan merupakan alternatif
strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Secara garis besar bentuk
manajemen pendidikan berdasarkan ruang lingkupnya meliputi manajemen pendidikan
makro, mezzo dan mikro.
Manajemen pendidikan yang bentuknya makro
adalah manajemen yang pengelolaannya dijalankan oleh lembaga tingkat nasional
seprti departemen, derektorat jendral dan direktorat.
Adapun manajemen pendidikan yang berbentuk
mezzo adalah manajemen pendidikan yang berlaku ditingkat daerah atau wilayah,
seperti kantor pendidikan wilayah dan kopertis atau kopertais. Sedangkan
manajemen pendidikan yang makro adalah manajemen pendidikan di lembaga yang
paling dasar, pendidikan menengah.
Perencanaan makro
adalah perencanaan yang mempunyai ruang lingkup nasional. Perencanaan makro
berusaha menetapkan tujuan yang ingin dicapai, kebijakan-kebijakan yang akan
ditempuh dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional.
Perencanaan meso
adalah perencanaan yang berusaha menjabarkan hal yang sudah disusun dalam
perencanaan makro. Usaha penjabaran itu dilakukan secara lebih rinci kedalam
bentuk program-program dalam dimensi yang lebih kecil. Perencanaan meso ini sudah
lebih bersifat operasional, disesuaikan dengan keadaan daerah, departemen atau
unit-unit. Karena merupakan penjabaran dari perencanaan makro maka kebebasannya
dibatasi oleh apa yang sudah ditetapkan dalam perencanaan makro.
Perencanaan mikro
merupakan perencanaan yang dilakukan pada tingkat institusional. Perencanaan
mikro merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan yang disusun pada
tingkat meso. Dalam proses penyususnannya kekhususan misi lembaga sangat
diperlukan, tetapi tidak boleh bertentangan dengan apa yang sudah ditetapkan
dalam perencanaan makro ataupun perencanaan meso.
D. Fungsi, Tujuan dan Manfaat
Manajemen Pendidikan
1. Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di
dalamnya.
Menurut George R.
Terry, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling).
Menurut Luther Gullick
, fungsi manajemen ada tujuh yaitu fungsi fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing),
fungsi pengaturan anggota (staffing),
fungsi pengarahan (directing), fungsi
koordinasi (coordinating), fungsi
pelaporan (reporting) dan fungsi
pencapaian tujuan (budgeting).
Menurut Hersey and
Blanchard, fungsi manajemen ada empat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi peningkatan semangat
(motivating) dan fungsi pengendalian
(controlling).
Pada umumnya ada empat
fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi
pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
(pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan
mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil
manajemen yang maksimal.
a. Perencanaan (planning)
adalah memikirkan apa
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Perencanaan juga dapat didefinisikan sebagai proses penyusunan
tujuan dan sasaran organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara pencapaian tujuan dan sasaran
tersebut.
b.
Pengorganisasian (organizing)
dilakukan dengan
tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi.
Pengorganisasian adalah proses penghimpunan SDM, modal dan peralatan, dengan
cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan upaya pemaduan sumber daya.
c.
Pelaksanaan (actuating)
adalah suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan
orang-orang untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud
efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja.
d.
Pengendalian (controlling)
adalah suatu aktivitas
menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat
perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,diorganisasikan
dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang pendidikan yang
dihadapi. Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses pemberian balikan dan
tindak lanjut pembandingan antara hasil yang dicapai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan tindakan penyesuaian apabila terdapat penyimpangan.
2.
Tujuan dan Manfaat Manajemen
Pendidikan
Sedangkan
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara
lain:
a. Terwujudnya suasana belajar dan
proses pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM);
b. Terciptanya peserta didik yang aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara;
c. Terpenuhinya semua dari 4 kompetensi
tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan
sebagai manajer)
d. Tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif dan efesien;
e. Terbekalinya tenaga kependidikan
dengan teori tentan proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya
profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan);
f. Teratasinya masalah mutu pendidikan
karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya;
g. Terciptanya perencanaan pendidikan
yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel;
h. Meningkatnya citra positif
pendidikan.
No comments:
Post a Comment