Jawaban Atas Tuduhan Bahwa Tahlilan Menyebabkan Mayit Terancam Siksa Di Alam Kubur.
Saya dari dulu tidak mudah percaya kalau ada Salafi-Wahabi membawa dalil ayat Qur'an atau hadis yang diarahkan untuk menyalahkan Amaliah kita. Sebab hampir pasti mereka hanya berdasarkan nafsunya, tidak merujuk kepada ulama ahli hadis yang sering dijadikan jargon mereka. Jadi hanya slogan saja.
Kali ini mereka membawa hadis tentang Tahlilan yang mereka golongkan meratapi Mayit yang menyebabkan ancaman siksaan di alam kubur. Saya cek hadisnya di Syarah Bukhari karya AlHafidz Ibnu Hajar dan Syarah Muslim karya Imam Nawawi, ternyata sangat panjang ulasan hadisnya, khilafiyah penafsiran hadisnya, jalur riwayat hadisnya, dan analisa hukumnya. Tapi bagi Wahabi langsung divonis sesuai nafsunya sebagai ancaman siksa kubur. Tulisan yang saya terima adalah dari Ust Abu Ibrahim Al Falimbani.
Mereka menampilkan:
- Hadis pertama: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ «ﺇﻥ اﻟﻤﻴﺖ ﻟﻴﻌﺬﺏ ﺑﺒﻜﺎء ﺃﻫﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ»
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya mayit disiksa sebab tangisan keluarganya kepadanya" (HR Bukhari dan Muslim)
Jawaban:
Jika menangisi mayit dianggap ratapan yang menyebabkan mayit disiksa, lalu bagaimana dengan hadis berikut ini:
ﻋﻦ ﺃﺳﻤﺎء ﺑﻨﺖ ﻳﺰﻳﺪ، ﻗﺎﻟﺖ: ﻟﻤﺎ ﺗﻮﻓﻲ اﺑﻦ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻜﻰ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Dari Asma binti Yazid, ia berkata bahwa ketika putra Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, Ibrahim, wafat. Maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menangis (HR Ibnu Majah. Syekh Albani menilainya sebagai hadis Hasan)
Apakah Rasulullah meratapi putranya? Berarti kita perlu menghimpun hadits-hadits lain sebelum membuat sebuah kesimpulan. Demikian pula dengan hadis yang berikutnya.
Hadis kedua: ﻋﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ عنه ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: «اﻟﻤﻴﺖ ﻳﻌﺬﺏ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻩ ﺑﻤﺎ ﻧﻴﺢ ﻋﻠﻴﻪ» Dari Umar bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Mayit disiksa di kuburnya Karen apa yang diratapi kepadanya" (HR Bukhari)
Jawaban:
Cukup dijawab dengan penulisan bab oleh Imam Bukhari sendiri dalam kitab sahihnya:
ﺑﺎﺏ ﻗﻮﻝ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﻳﻌﺬﺏ اﻟﻤﻴﺖ ﺑﺒﻌﺾ ﺑﻜﺎء ﺃﻫﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ» ﺇﺫا ﻛﺎﻥ اﻟﻨﻮﺡ ﻣﻦ ﺳﻨﺘﻪ "
Bab sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam bahwa mayit disiksa sebab tangisan sebagian keluarganya kepadanya. JIKA RATAPAN ITU ADALAH BAGIAN DARI KEBIASAANNYA.
Jadi menurut Hafidz Ad-Dunya, Imam Bukhari, tidak semua ratapan menjadi sebab adanya siksa kubur! Jadi kelihatan kalau Wahabi bertentangan dengan Imam ahli hadis!
Dari sinilah Imam Nawawi berkata:
ﻭاﺧﺘﻠﻒ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻓﻲ ﻫﺬﻩ اﻷﺣﺎﺩﻳﺚ ﻓﺘﺄﻭﻟﻬﺎ اﻟﺠﻤﻬﻮﺭ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻭﺻﻰ ﺑﺄﻥ ﻳﺒﻜﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻳﻨﺎﺡ ﺑﻌﺪ ﻣﻮﺗﻪ ﻓﻨﻔﺬﺕ ﻭﺻﻴﺘﻪ ﻓﻬﺬا ﻳﻌﺬﺏ ﺑﺒﻜﺎء ﺃﻫﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻧﻮﺣﻬﻢ ﻷﻧﻪ ﺑﺴﺒﺒﻪ ﻭﻣﻨﺴﻮﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﻗﺎﻟﻮا ﻓﺄﻣﺎ ﻣﻦ ﺑﻜﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻠﻪ ﻭﻧﺎﺣﻮا ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻭﺻﻴﺔ ﻣﻨﻪ ﻓﻼ ﻳﻌﺬﺏ ﻟﻘﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻻ ﺗﺰﺭ ﻭاﺯﺭﺓ ﻭﺯﺭ ﺃﺧﺮﻯ ﻗﺎﻟﻮا ﻭﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﻋﺎﺩﺓ اﻟﻌﺮﺏ اﻟﻮﺻﻴﺔ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﻣﻨﻪ ﻗﻮﻝ ﻃﺮﻓﺔ ﺑﻦ اﻟﻌﺒﺪ : ﺇﺫا ﻣﺖ ﻓﺎﻧﻌﻴﻨﻲ ﺑﻤﺎ ﺃﻧﺎ ﺃﻫﻠﻪ ... ﻭﺷﻘﻲ ﻋﻠﻲ اﻟﺠﻴﺐ ﻳﺎ اﺑﻨﺔ ﻣﻌﺒﺪ ...
No comments:
Post a Comment