Strategi Pemberdayaan dan Advokasi Masyarakat - DUNIA INFORMASI

Breaking

Tuesday 18 September 2018

Strategi Pemberdayaan dan Advokasi Masyarakat


Pemberdayaan dalam suatu perkumpulan atau komunitas dari kesadaran masing-masing anggota dari perkumpulan tersebut untuk memahami realitas dan kemudian menggunakan kekuatannya untuk menantang kekuatan yang dominan melalui perjuangan politik (Craig and Mayo, 1995). Semua orang bisa melakukannya, advokasi merupakan kerja tim/kelompok, ada pembagian tugas yang jelas. Untuk melakukan advokasi, ada 3 konsep terkait yang perlu dicermati, yaitu: legitimasi (siapa yang diwakili oleh organisasi dan bagaimana hubungannya); kredibilitas (seberapa jauh organisasi dapat dipercaya); dan Pertanggungjawaban (bertanggungjawab atas kerjanya).
  Ada pun strategi pemberdayaan masyarakat seperti berikut ini
a.  Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
b.  Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan  yang telah disediakan oleh pemerintahc.
c.  Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaat kan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan kesehatand.
d.  Mengambangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempate.
e. Mengembangkan manajemen sumberdaya yang dimiliki masyarakat secara terbuka (transparan)
Strategi pemberdayaan dan advokasi masyarakat memeng menjadi  formulasi hangat  yang benar-benar diharapkan mampu merebut simpati masyarakat di tengah mengikisnya kepercayaan tersebut, tentu ke semua itu tidak mudah menyelesaikannya dan butuh analisis panjang agar benar-benar menghasilkan formulasi yang matang; identifikasi masalah masyarakat hari ini yang salahsatunya adalah bentuk-bentuk pelayanan dasar pemerintah yang hampir tidak dapat diakses oleh masyarakat kecil, ini menjadi isu hangat yang bisa dimanfaatkan kader PMII.
Akses masyarakat terhadap beberapa informasi kebijakan pemerintah hari ini yang tidak sampai, sehingga kader PMII seharusnya berperan sebagai penyedia layanan misalnya, atau bahkan sebagai lambing advokasi yang melayani masyarakat sebagai klien permasalahan mereka, masyarakat kecil khususnya hampir tidak memiliki benteng, tidak memiliki ibu untuk megadukan hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak mereka ditambah lagi dengan bentuk-bentuk pelayanan  dasar yang tidak tersentuh sehingga kaum itu benar-benar semakin terpuruk, ini peluang bagi PMII untuk berkiprah pada masyarakat, medan perang bagi PMII untuk  menentukan sikap membela atau berperang terhadap pemerintah, tentu menyesuaikan dengan inventaris masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Hari ini antara masyarakat dengan mahasiswa hampir tidak pernah secara bersama-sama menyuarakan aspirasinya, masyarakat sibuk dengan aktivitas dan menyuaraka nhak-hak mereka yang mengganjal dan parahnya mahasiswa melakukan hal yang sama dengan tidak mencampuri hal-hal kemasyarakatan yang padahal isu-isu yang dianggap kecil itu adalah isu yang benar-benar dianggap penting oleh masyarakat. Agar tidak gambling klasifikasi masyarakat juga harus difahami.

No comments: