Trigonometri - DUNIA INFORMASI

Sunday, 3 February 2019

Trigonometri

Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri.
Sejarah awal
Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India.
Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segitiga.
Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun 100 mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Konsep Trigonometri
Dasar dari Trigonometri adalah Konsep kesebangunan segitiga siku-siku. Sisi-sisi yang bersesuaian pada dua bangun datar yang sebangun memiliki perbandingan yang sama. Pada geometri Euclid, jika masing-masing sudut pada dua segitiga memiliki besar yang sama, maka kedua segitiga itu pasti sebangun.[1] Hal ini adalah dasar untuk perbandingan trigonometri sudut lancip. Konsep ini lalu dikembangkan lagi untuk sudut-sudut non lancip (lebih dari 90 derajat dan kurang dari nol derajat).
Trigonometri sekarang ini
Ada banyak aplikasi trigonometri. Terutama adalah teknik triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat, dalam geografi untuk menghitung antara titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar finansial, elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi, pencitraan medis/medical imaging (CAT scan dan ultrasound), farmasi, kimia, teori angka (dan termasuk kriptologi), seismologi, meteorologi, oseanografi, berbagai cabang dalam ilmu fisika, survei darat dan geodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik listrik, teknik mekanik, teknik sipil, grafik komputer, kartografi, kristalografi.
Ada pengembangan modern trigonometri yang melibatkan "penyebaran" dan "quadrance", bukan sudut dan panjang. Pendekatan baru ini disebut trigonometri rasional dan merupakan hasil kerja dari Dr. Norman Wildberger dari Universitas New South Wales.
A. Berikut ini adalah fungsi dasarnya (sinus, cosinus, tangen):
Pada segitiga ABC di samping, dengan panjang AB adalah q, BC = p, dan AC = r, serta sudut CAB = X, maka berlaku:
latex,
latex
latex
latex,
latex,
latex
B. identitas trigonometri
76ebfa9314e47d85ed1f2434ed54b471
3c19fcedcc0320406bc77b24464aa476
6bb81698e50d862ee2d25ac991cc3bd8

C. Perbandingan trigonometri sudut Istimewa (30º, 45º, 60º)
Untitled-2

D. Perbandingan Trigonometri sudut berelasi
Perbandingan trigonometri sudut berelasi dapat dicari dengan menggunakan bantuan lingkaran satuan seperti pada gambar 3
1. Sudut berelasi (90º â€“ a)
a)      sin(90º â€“ a)    = cos a
b)      cos(90º â€“ a)   = sin a
c)      tan(90º â€“ a)    = cot a

2. Sudut berelasi (180º â€“ a)
a)      sin(180º â€“ a) = sin a
b)      cos(180º â€“ a)   = – cos a
c)      tan(180º â€“ a) = – tan a

3. Sudut berelasi (270º â€“ a)
a)      sin(270º â€“ a) = – cos a
b)      cos(270º â€“ a)   = – sin a
c)      tan(270º â€“ a) = cot a

4. Sudut berelasi (– a)
a)      sin(– a)          = – sin a
b)      cos(– a)         = cos a
c)      tan(– a)          = – tan a 



Untitled-

gambar 3
E.  Rumus–Rumus dalam Segitiga
  1. Aturan sinus : Untitled-3
    Aturan sinus digunakan apabila kondisi segitiganya adalah:
    Untitled-1
          
  1. Aturan Kosinus : a2 = b2 + c2 â€“ 2bc cos A

Untitled-5

            3. Luas segitiga
                         Untitled-6

 F.  Rumus Penjumlahan

982453860464559bb6e33c5f00a296ee
f953007cf925e340be9afca3a2a03a28
d654f855fc87677fd619d095542faa35
d95ee96375ae808ced7d9515b6762022
dd764cdc4cc805498d55e676b30789dd
8abcc420ceb7f980eac0fc6d9085cae5
98d8cff4597cfa15569bd37b81b725b2
648a1af6e6425a488cf92d67dec849af
e4aea73a97766fd9f7ffecde538dd46f
bb029331e4bd1a8438899bc7601dc81c

G.  Rumus Sudut Rangkap Dua

6b5194dc9f8afc9cbc5a251f92cb950a
d7db8618f7e049a9476fee6b117f26b6,
f4dab83ececc78ac1c4a0ff064e2831f

H.  Rumus Sudut Rangkap Tiga

8af90c1e62a9810f567bb7f654d66e9c
6599a48d2dfb0d95d02ae6980c7153a6
I.  Rumus Setengah Sudut
13c8bc815f8e71aa834c19b26eef40c0
56683828cfdc6b14afa196ef5357c162
0952345eba570e7d1c230dc4b85f3cbe